Jakarta, Clickfakta.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai-partai di 2024. Hasilnya, elektabilitas PAN meningkat signifikan bahkan sampai tembus parlemen. Lantas apa kata Ketum PAN Zulkifli Hasan?
"Memang PAN sering underdog di survei, tapi kenyataannya selalu lolos ke Senayan. Sebelumnya PAN selalu disebut 1 atau 2 persen, tapi kenyataannya lolos dengan 7% perolehan suara dalam pemilu. Kalau sekarang di survei 4-5%, saya kira hasilnya insyaallah lebih baik nanti." Kata Zulhas dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023).
"Semua kader bekerja keras, dari pusat sampai daerah. Saya yakin hasilnya akan maksimal. Survei-survei ini harus menjadi pemicu semangat dan sekaligus tantangan buat kader." ujar Zulhas.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai-partai politik yang akan bersaing di 2024. Partai Amanat Nasional atau PAN jadi salah satu partai yang mengalami peningkatan elektabilitas jelang Pemilu 2024.
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, capaian PAN tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan 3 tahun terakhir. Bahkan, kali pertama di atas parliamentary threshold.
"April 2020 sampai April 2023, PAN itu umumnya antara 1,5 sampai 2%. Tetapi beberapa bulan terakhir, Juni dan Juli, PAN mengalami peningkatan," kata Burhanuddin dalam paparannya, Jumat (18/8/2023).
Burhanuddin menilai ada indikasi menarik dari elektabilitas PAN yang mencapai 4,3%. Dia menyebut ini pertama kalinya PAN tembus ambang batas parlemen.
"Di bulan Juni, (elektabilitas PAN) 3,1% di survei terakhir, 4,3%. Menurut saya, ini ada indikasi menarik," ujarnya.
"Dan ini kali pertama di data kita, suara PAN di atas ambang batas parliamentary threshold," lanjutnya.
Sebagai informasi, ambang batas parlemen adalah batas minimum bagi partai politik (parpol) untuk dapat menempatkan anggotanya duduk di DPR jika perolehan suaranya pada pemilu memenuhinya. Ambang batas parlemen untuk Pemilu 2024 ditetapkan 4%.
Berikut hasil survei elektabilitas Parpol:
PDIP: 24,7%
Gerindra: 12,3%
Golkar: 10,7%
PKB: 8,0%
Partai Demokrat: 6,9%
PKS: 5,3%
NasDem 5,0%
PAN: 4,3%
PPP: 2,7%
Perindo: 1,6%
PSI: 0,6%
Hanura: 0,5%
Partai Buruh: 0,2%
PBB: 0,2%
Gelora: 0,2%
Partai Garuda: 0,1%
Partai Ummat: 0,1%
PKN: 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab: 16,8%.
(Clickfakta.com/Red)
0 Komentar